Rabu, 23 September 2020

Problematika dan Solusi Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19



Pendemi corona (Covid19) yang melanda Indonesia sudah berlangsung tujuh bulan belakangan, tepatnya tanggal 2 Maret 2020. Virus ini juga telah menyerang 31 provinsi yang ada di Indonesia (detiknews). 

 Dampak dari virus Corona ini menyerang hampir seluruh sendi kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Seruan social distancing dan physical distancing dari pemerintah telah dilakukan untuk menekan perkembangan virus corona. Pembelajaran yang biasanya dilakukan secara klasikal (di kelas) harus dilakukan secara daring atau online. Proses belajar mengajar saat ini dilakukan melalui berbagai media sosial atau dengan menggunakan aplikasi tertentu. Pergeseran cara belajar dari klasikal ke online menimbulkan beberapa hambatan. Hambatan utama yang dirasakan adalah: Jaringan internet yang tidak merata kekuatannya Beberapa Desa di Kecamatan Bojongmangu   akses internet sangat sulit  yang bagus.  Hal ini juga terjadi di SD Karangindah 01 Kecamatan Bojongmangu. 

 Apalagi berbicara untuk tingkat desa, masih banyak desa yang belum memiliki akses internet yang bagus. Sementara banyak peserta didik yang tinggal di desa dengan jaringan internet yang lambat bahkan tidak ada. Jaringan yang lelet ini membuat beberapa aplikasi tidak bisa digunakan dengan maksimal. Biaya pulsa (kuota) internet yang tentu bertambah 

Dengan menggunakan media online tentu saja biaya internet meningkat, baik untuk para guru/dosen ataupun siswa/mahasiswa. Pengalaman saya biasanya paket 30 GB untuk satu bulan sekarang hanya bertahan untuk dua minggu saja. Ditambah dengan kondisi ekonomi yang tidak semakin baik, tentu saja beban pulsa internet ini juga menjadi hambatan dalam optimalisasi pembelajaran online. 

Kemampuan dalam menggunakan aplikasi mengajar online Pergantian metode dari konvensional atau klasikal ke online tentu membutuhkan upaya guru untuk belajar lagi, terutama dalam penggunaan aplikasi tertentu. Dosen atau guru yang sudah terbiasa dengan blended learning tentu tidak terlalu gamang ketika beralih ke e-learning. Pengawasan pelaksanaan pembelajaran masih lemah Permasalahan selanjutnya adalah pengawasan kegiatan pembelajaran tersebut. Pembelajaran secara online lebih menekankan pada transfer ilmu pengetahuan, sementara esensi pendidikan tidak hanya itu. Pendidikan harus membentuk pribadi yang lebih baik dari peserta didik. 

Ditambahkan dengan fenomena bahwa pembelajaran tatap muka di kelas terkadang belum optimal membentuk kepribadian peserta didik, tentu saja pembelajaran online akan semakin sulit untuk mewujudkan kepribadian yang baik tersebut. Melihat beberapa problematika tersebut perlu dicarikan solusi agar pembelajaran online yang dilakukan bisa lebih optimal. Beberapa solusi tersebut diantaranya, 

Satu; Menjamin kemudahan akses internet. Pemerintah harus dapat menjamin kemudahan akses internet melalui kerja sama dengan pihak terkait agar semakin banyak daerah memiliki jaringan internet yang kuat. Kemudahan ini juga dapat dilakukan dengan membantu mahasiswa/siswa tidak mampu dalam bentuk bantuan pulsa. 

Kedua; Penggunaan cara belajar online yang memungkinkan  guru dapat berinteraksi atau berkomunikasi dengan seluruh peserta didik. Guru tidak perlu memaksakan aplikasi atau cara tertentu yang terkesan lebih baik, sementara peserta didik tidak semuanya mampu menggunakan atau memanfaatkannya. 

Ketiga: Lebih fleksibel atau tidak kaku dalam mengatur waktu pelaksanaan pembelajaran online. Saya melihat beberapa kawan dosen mengganti jadwal agar akses internet semakin baik. 

 Keempat: Peningkatan kualitas komunikasi dan kerjasama dengan para orangtua. Ini sangat penting dilakukan untuk siswa tingkat dasar. Pemberian tugas tertentu oleh guru harus diikuti pengawasan pengerjaan tugas oleh orangtua. hal ini dilakukan oleh guru SDN Karangindah 01 dengan kegiatan home visit.

Kelima; Peningkatan upaya yang dapat membuat peserta didik belajar mandiri salah satunya dengan pemberian tugas. Terkhusus untuk siswa menengah dan mahasiswa dengan adanya tugas, tentu saja peserta didik akan lebih banyak membaca untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. 

 Akhirnya, kita semua harus lebih menyadari perlunya usaha bersama untuk mengatasi penyebaran virus corona ini. Semua masyarakat harus berperan untuk tetap menjaga jarak, selalu mencuci tangan dengan sabun dan upaya lain untuk menghindari penyebaran virus ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar